Keutamaan Tahlil
#ngajiposonan 5 : Hikmah Penciptaan Neraka
ﻋﻦ أﰉ ذر اﻟﻐﻔﺎري رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ أﻧﻪ، ﻗﺎل: ﻗﻠﺖ، ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ، ﻋﻠّﻤﲎ ﻋﻤﻼ ﻳﻘﺮﺑﲎ إﱃ اﳉﻨﺔ وﻳﺒﺎﻋﺪﱏ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر، ﻗﺎل: إذا ﻋﻤﻠﺖ ﺳﻴﺌﺔ ﻓﺎﺗﺒﻌﻬﺎ ﺣﺴﻨﺔ، ﻗﺎل : ﻗﻠﺖ :أﻣﻦ اﳊﺴﻨﺎت ﻗﻮل ﻻ إﻟﻪ إﻻ ﷲ ،ﻗﺎل: ﻧﻌﻢ، ﻫﻰ أﺣﺴﻦ اﳊﺴﻨﺎت
Diriwayatkan dari Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata, “Aku berkata kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Wahai Rasulullah! Ajarilah aku suatu amal yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.’ Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ketika kamu telah melakukan keburukan maka susullah dengan melakukan kebaikan!’ Aku bertanya ‘Apakah termasuk salah satu kebaikan- kebaikan adalah perkataan Laa ilaa ha illa Allah?’. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya. Perkataan Laa ilaa ha illa Allah termasuk salah satu kebaikan-kebaikan yang paling baik’.”
**Dari Hadits di atas ada Hikmah dibalik Penciptaan Neraka**
ﺣﻜﻲ اﻹﻣﺎم اﻟﺰاﻫﺪ ﺳﻴﺪى اﳌﻔﱴ رﲪﺔ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﻦ أﺑﻴﻪ اﳌﻔﱴ رﲪﺔ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ ،ﻗﺎل: إن ﻣﻮﺳﻰ ﺻﻠﻮات اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻧﺎﺟﻰ رﺑﻪ، ﻓﻘﺎل: ﻳﺎ رب ﺧﻠﻘﺖ ﺧﻠﻘﺎ ورﺑﻴﺘﻬﻢ ﺑﻨﻌﻤﺘﻚ ورزﻗﻚ ﰒ ﲡﻌﻠﻬﻢ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﰱ ﻧﺎرك ، ﻓﺄوﺣﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ إﻟﻴﻪ ، إن ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﻗﻢ ﻓﺎزرع زرﻋﺎ، ﻓﺰرﻋﻪ وﺳﻘﺎﻩ وﻗﺎم ﻋﻠﻴﻪ ﺣﱴ ﺣﺼﺪﻩ وداﺳﻪ،قال: ﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻓﻤﺎ ﺗﺮﻛﺖ ﻣﻨﻪ ﺷﻴﺄ ؟ ﻗﺎل: ﻳﺎ رب، ﻣﺎ ﺗﺮﻛﺖ إﻻ ﻣﺎ ﻻ ﺧﲑ ﻓﻴﻪ، ﻗﺎل: ﷲ ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﻓﺈﱏ أدﺧﻞ اﻟﻨﺎر ﻣﻦ ﻻ ﺧﲑ ﻓﻴﻪ، ﻗﺎل : ﻣﻮﺳﻰ ﻣﻦ ﻫﻮ ؟ ﻗﺎل: اﻟﺬى ﻳﺴﺘﻨﻜﻒ أن ﻳﻘﻮل ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ.
Diceritakan dari al-Imam az-Zahid Sayyidi al-Mufti, Semoga Allah merahmatinya, dari ayahnya al-Mufti, Semoga Allah merahmatinya bahwa ia berkata, “Sesungguhnya Nabi Musa Alaihi as-Salam bermunajat kepada Allah :
“Ya Allah! Engkau telah menciptakan makhluk. Engkau telah mencukupinya dengan nikmat dan rizki-Mu. Tetapi mengapa Engkau menjadikannya di Hari Kiamat berada di neraka- Mu?” tanya Musa dalam munajatnya.
Baca juga: Hukum Mengikuti Hukum Negara Ia Berada
Allah menjawab dengan memberinya wahyu, “Hai Musa! Bangunlah dan bercocok tanamlah!”
Setelah itu, Musa ‘alaihi as-salam pun melaksanakan isi wahyu yang diperintahkan Allah kepadanya. Ia menanam tanaman. Ia menyirami dan merawatnya hingga akhirnya ia memanen dan memilah² hasil tanamannya.
“Apa yang telah kamu lakukan dengan tanamanmu? Hai Musa!” tanya Allah.
“Aku telah memanen habis. Ya Allah!” jawab Musa.
“Apakah kam tidak meninggalkan sedikit pun tanamanmu?” tanya Allah.
“Aku meninggalkan sebagian tanaman yang tidak baik ” jawab Musa.
Allah berkata, “Hai Musa! Sesungguhnya aku memasukkan ke dalam neraka orang-orang yang tidak memiliki kebaikan sama sekali.”
Musa bertanya “Siapa dia? Ya Allah!”
Allah menjawab, “Orang yang tidak memiliki kebaikan adalah orang yang enggan mengatakan;
ﻻ إﻟﻪ إﻻ ﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ
tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”.//(Ridwan)
Referensi : عصفوريه ص ١٢ دار الكتب الإسلامية
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)