OSAMA: 2030 Indonesia Bubar?

PCINUSUDAN.COM-Pada Sabtu malam (12/5) Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (LESBUMI) PCINU Sudan mengadakan acara talkshow OSAMA (Obrolan Santai Malam) yang digelar di halaman sekretariat PCINU Sudan.

Turut hadir pada acara talkshow ini Mustasyar PCINU Sudan, Ribut Nur Huda, Rois Syuriyah PCINU Sudan, Luqman Hambali, Ketua Tanfidziyah PCINU Sudan, Muthiullah, semua anggota NU dan beberapa perwakilan dari instansi maupun kekeluargaan.

Hadir pula sebagai pembicara Yusri Addin Yusuf (Local Staf KBRI Khartoum), dan Munib Azhari (Ketua LAKPESDAM PCINU Sudan 2017-2018) serta Aldi Chandra Mufti sebagai pembawa acara.

Ketua LESBUMI PCINU Sudan, Ayyitishom Aufa mengatakan bahwa acara OSAMA ini adalah sebagai wadah diskusi, konkow santai, dan tentunya silaturahim sambil ngopi bareng. “Biar hidup kita tetap asyik,” tambah  Ayyitishom.

Diskusi ringan namun berbobot ini mengambil tema : “2030 Indonesia Bubar?” tema ini diambil dari pro kontra pidato Prabowo” yang mengatakan bahwa Indonesia mungkin akan bubar pada 2030 dengan mengacu kepada buku fiksi ilmiah berjudul Ghost Fleet: A Novel of the Next World War karya P.W. Singer dan August Cole. Pernyataannya itu viral setelah diunggah di akun Twitter dan Facebook resmi Partai Gerindra.

Kedua pemateri tampak memaparkan pendapatnya terkait statement yang pernah disampaikan oleh mantan perwira TNI Angkatan Darat tersebut. “Itu sudah mendahului Tuhan. Apa yang terjadi besok pun kita tidak tahu. Anda boleh tidak suka dengan Jokowi, tetapi jangan pernah meramalkan Indonesia akan hancur seperti ini. Orang yang berpendapat Indonesia akan bubar di tahun 2030 adalah sesat menyesatkan, dan orang yang berkata Indonesia akan bubar tersebut patut ditanyakan ke-Indonesiaan-nya sejauh mana dan nasionalismenya seperti apa,“ kata Yusri.

Sedangkan Munib Azhari berpendapat bahwasanya narasi tersebut bisa memiliki dua kemungkinan. “Positif jika itu bersifat peringatan kepada bangsa Indonesia untuk lebih berdaulat atas bangsanya sendiri, menguatkan produktivitas bangsa atau menolak hegemoni asing. Namun bisa pula berujung negatif apabila pernyataan tersebut ingin memunculkan keraguan atau ketidak percayaan publik kepada pemerintah yang saat ini sah secara konstitusi.“ Ujar Munib.

Terlepas dari itu semua, Yusri Addin Yusuf mengharapkan adanya pemimpin selanjutnya yang lebih baik dari sebelumnya, karena masih banyak tokoh-tokoh hebat lainnya seperti dari kalangan NU dan Muhammadiyah yang mampu mengubah negeri menjadi lebih baik. Sedangkan Munib Azhari lebih menekankan terwujudnya bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2030-2036 dengan pembangunan dan peningkatan karakter masyarakat sehingga mampu produktif dan memiliki daya saing dengan bangsa lain.

Acara OSAMA berjalan dengan lancar dan penuh kemeriahan, karena diselingi lagu yang dibawakan The Zaboons Band, pembacaan puisi oleh Zainudin Habibi (Ketua Lesbumi 2016-2017), dan stand up comedy yang dibawakan langsung oleh Ayyitishom selaku ketua LESBUMI.
Acara kemudian ditutup dengan closing statement oleh Fendy Tri Bachtiar, pembacaan doa dari Ribut Nur Huda selaku mustasyar, penyerahan piagam penghargaan kepada dua pemateri dan foto bersama.// (faiz)

Baca juga: Dakwah Digital Tantangan Pegiat Dakwah Nahdliyin di Era Media-Media Baru

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: