#ngajiposonan 16 : Antara Sayyidina Ali dan Uang 6 Dirham
ﻋﻦ ﺟﻌﻔﺮ ﺑﻦ ﳏﻤﺪ ﻋﻦ أﺑﻴﻪ ﻋﻦ ﺟﺪﻩ ﻗﺎل أﺧﱪﱏ ﻋﻠﻲ ﻗﺎل ﺟﺎء ﻋﻠﻲ إﱃ ﺑﻴﺘﻪ ﻣﻦ ﻋﻨﺪ اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﺣﱴ دﺧﻞ ﻋﻠﻰ ﻓﺎﻃﻤﺔ ﺑﻨﺖ رﺳﻮل ﷲ ﻓﺮآﻫﺎ ﻗﺎﻋﺪة وﺳﻠﻤﺎن اﻟﻔﺎرﺳﻰ ﺑﲔ ﻳﺪﻳﻬﺎ ﻳﻨﻔﺶ ﳍﺎ ﺻﻮﻓﺎ وﻫﻲ ﺗﻐﺰل ﻓﻘﺎل ﻳﺎ ﻛﺮﳝﺔ اﻟﻨﺴﺎء أﻋﻨﺪك ﺷﻴﺊ ﺗﻄﻌﻤﲔ ﺑﻌﻠﻚ ﻗﺎﻟﺖ وﷲ ﻣﺎ ﻋﻨﺪى ﺷﻴﺊ وﻟﻜﻦ ﻫﺬﻩ ﺳﺘﺔ دراﻫﻢ أﺗﺎﱏ ﺎ ﺳﻠﻤﺎن ﻏﺰﻟﺖ ﺎ ﺻﻮﻓﺎ وأرﻳﺪ أن أﺷﱰي ﺎ ﻃﻌﺎﻣﺎ ﻟﻠﺤﺴﻦ واﳊﺴﲔ رﺿﻲ ﷲﻋﻨﻬﻤﺎ.
Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa ia berkata kalau Sayyidina Ali memberitahunya, “Suatu ketika, Sayyidina Ali pulang dari menemui Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama dan menuju rumahnya sampai ia menemui Fatimah, putri Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama. Sayyidina Ali melihatnya tengah duduk sambil memintal bulu dan Salman al-Farisi berada di depannya sambil mengulurkan bulu kepadanya.
‘Hai wanita mulia! Apakah kamu memiliki sesuatu yang dapat diberikan untuk makanan suamimu?’ tanya Ali.
“Demi Allah! Aku tidak memiliki apa-apa. Tetapi ini ada enam dirham yang aku dapatkan dari Salman karena memintal bulu dan aku berencana menggunakannya membeli makanan untuk Hasan radhiyallahu ‘anhu dan Husain radhiyallahu ‘anhu,” jawab Fatimah.
ﻓﻘﺎل ﳍﺎ ﻋﻠﻲ ﻛﺮم ﷲ وﺟﻬﻪ ﻳﺎ ﻛﺮﳝﺔ اﻟﻨﺴﺎء ﻫﺎﺗﻴﻬﺎ ﻓﻮﺿﻌﺘﻬﺎ ﰱ ﻛﻔﻪ ﻓﺨﺮج ﻋﻠﻲ ﻛﺮم ﷲ وﺟﻬﻪ ﻟﻴﺒﺘﺎع ﺎ ﻃﻌﺎﻣﺎ ﻓﺈذا ﺑﺮﺟﻞ ﻗﺎﺋﻢ وﻫﻮ ﻳﻘﻮل ﻣﻦ ﻳﻘﺮض ﷲ اﻟﻮﱄاﻟﻮﰲ ﻓﺪﻧﺎ ﻋﻠﻲ ﻓﻨﺎوﻟﻪ ﺳﺘﺔ دراﻫﻢ ودﺧﻞ إﱃ ﻣﻨﺰل ﻓﺎﻃﻤﺔ ﺻﻔﺮ اﻟﻴﺪﻳﻦ ﻓﻠﻤﺎ ﻧﻈﺮت إﻟﻴﻪ ﻓﺎﻃﻤﺔ رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﻬﺎ ﻓﺮأﺗﻪ ﻓﺎرغ اﻟﻴﺪﻳﻦ ﺑﻜﺖ ﻓﻘﺎل ﳍﺎ ﻳﺎ ﻛﺮﳝﺔ اﻟﻨﺴﺎء ﻣﺎ ﻳﺒﻜﻴﻚ ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻳﺎ اﺑﻦ ﻋﻢ رﺳﻮل ﷲ ﻣﺎ ﱃ أراك ﻓﺎرغ اﻟﻴﺪﻳﻦ ﻗﺎل ﳍﺎ ﻳﺎ ﻛﺮﳝﺔ اﻟﻨﺴﺎء أﻗﺮﺿﺘﻬﺎ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻗﺎﻟﺖ ﻟﻘﺪ وﻓﻘﺖ
“Hai wanita mulia! Berikanlah enam dirham itu kepadaku,” pinta Ali karramallahu wajhahu.
Kemudian Fatimah memberikan enam dirham itu di telapak tangan Ali. Kemudian Ali pergi keluar membeli makanan. Tiba-tiba ada seorang laki-laki berdiri dan berkata:
“Siapa yang akan menghutangi Allah Yang Maha Mengatur Segala Urusan dan Yang Memenuhi Janji?”
Kemudian Ali mendekati laki-laki itu dan memberikan enam dirham itu kepadanya.
Ali pun kembali pulang ke rumah Fatimah dengan tangan kosong. Ketika Fatimah melihatnya tanpa membawa apa-apa, ia pun menangis.
“Wahai wanita mulia! Apa yang membuatmu menangis?” Tanya Ali.
“Mengapa kamu datang kembali dengan tangan kosong?” Tanya Fatimah.
“Wahai wanita mulia! Aku telah menghutangkan enam dirham itu kepada Allah,” jawab Ali.
“Sungguh kamu telah diberi taufik,” kata Fatimah.
وﺧﺮج ﻋﻠﻲ ﻳﺮﻳﺪ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻓﺈذا ﺑﺄﻋﺮاﰊ ﻣﻌﻪ ﻧﺎﻗﺔ ﻳﻘﻮدﻫﺎ ﻓﺪﻧﺎ ﻣﻨﻪ ﻋﻠﻲ ﻓﻘﺎل ﻳﺎ أﺑﺎ اﳊﺴﻦ اﺷﱰ ﻫﺬﻩ اﻟﻨﺎﻗﺔ ﻣﲎ ﻗﺎل ﻣﺎ ﻣﻌﻲ ﺷﻴﺊ ﻗﺎل أﻧﺎ أﺑﻴﻌﻚ ﺑﺎﻟﺘﺄﺧﲑ ﻗﺎل ﻓﺒﻜﻢ ﻗﺎل ﲟﺎﺋﺔ درﻫﻢ ﻗﺎل ﻗﺪ اﺷﱰﻳﺖ ﻓﺈذا ﻫﻮ ﺑﺄﻋﺮاﰊ آﺧﺮ ﺟﺎءﻩ ﻗﺎل ﻳﺎ أﺑﺎ اﳊﺴﻦ أﺗﺒﻴﻊ ﻫﺬﻩ اﻟﻨﺎﻗﺔ ﻗﺎل ﻧﻌﻢ ﻗﺎل ﺑﻜﻢ ﻗﺎل ﺑﺜﻠﺜﻤﺎﺋﺔ درﻫﻢ ﻗﺎل اﺷﱰﻳﺘﻬﺎ ﻓﻨﻘﺪﻩ اﻷﻋﺮاﰊ ﺛﻼﲦﺎﺋﺔ درﻫﻢ ﰒ أﺧﺬ ﺑﺰﻣﺎم اﻟﻨﺎﻗﺔ ﻓﺪﻓﻌﻬﺎ إﻟﻴﻪ
Kemudian Ali keluar rumah hendak pergi menemui Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama. Tiba-tiba ada seorang Baduwi yang sedang menuntun unta. Kemudian Ali mendekatinya.
“Hai bapak Hasan! Belilah untaku ini!”
“Aku tidak punya harta buat membelinya,”
“Aku menjual unta ini kepadamu dengan transaksi jual beli ta’khir (sistem tempo atau membayar belakangan).”
“Berapa harganya?” Tanya Ali
“100 dirham.” “Baiklah! Aku beli.”
Setelah unta itu terbeli, tiba-tiba ada Baduwi lain mendatangi Ali dan berkata:
“Hai bapak Hasan! Apakah kamu menjual untamu?”
“Iya! Aku menjualnya” “Berapa harganya?” “300 dirham.”
“Baiklah! Aku membeli untamu.”
Kemudian Baduwi itu membayar kontan 300 dirham kepada Ali. Kemudian Ali memegang tali kendali yang terpasang pada unta dan menyerahkannya kepada Baduwi.
ﻓﺄﻗﺒﻞ إﱃ ﻣﻨﺰل ﻓﺎﻃﻤﺔ رﺿﻲ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﺎ ﻓﻠﻤﺎ ﻧﻈﺮﺗﻪ ﺗﺒﺴﻤﺖ ﰒ ﻗﺎﻟﺖ ﻣﺎ ﻫﺬا ﻳﺎ أﺑﺎ اﳊﺴﻦ ﻗﺎل ﻋﻠﻲ ﻳﺎ ﺑﻨﺖ رﺳﻮل اlﷲ اﺷﱰﻳﺖ ﻧﺎﻗﺔ ﺑﺘﺄﺧﲑ ﲟﺎﺋﺔ درﻫﻢ وﺑﻌﺘﻬﺎ ﺑﺜﻠﺜﻤﺎﺋﺔ درﻫﻢ ﻧﻘﺪا ﻗﺎﻟﺖ ﻟﻘﺪ وﻓﻘﺖ ﰒ ﺧﺮج ﻋﻠﻲ ﻛﺮم اﷲ وﺟﻬﻪ ﻣﻦ ﻋﻨﺪﻫﺎ ﻳﺮﻳﺪ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻓﻠﻤﺎ دﺧﻞ ﻣﻦ ﺑﺎب اﳌﺴﺠﺪ ﻧﻈﺮ إﻟﻴﻪ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم وﺗﺒﺴﻢ ﻓﻠﻤﺎ أﺗﻰ وﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻓﻘﺎل ﻳﺎ أﺑﺎ اﳊﺴﻦ أﲣﱪﱏ أو أﺧﱪك ﻗﺎل ﺑﻞ ﲣﱪﱏ أﻧﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل ﷲ
Setelah menerima 300 dirham, Ali kembali ke rumah Fatimah radhiyallahu ‘anha. Sesampai di rumah, Fatimah melihatnya dan ia tersenyum, kemudian berkata:
“300 dirham apa ini? Hai bapak Hasan!”
“Hai putri Rasulullah! Aku membeli unta dengan membayar belakangan dengan harga 100 dirham. Kemudian aku menjual unta itu dengan harga 300 dirham dan dibayar kontan,” jelas Ali.
“Sungguh kamu diberi taufik” lanjut Fatimah.
Setelah itu, Ali keluar hendak menemui Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama. Ketika ia sampai di pintu masjid, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama melihatnya dan tersenyum kepadanya. Ketika sudah saling berhadapan, beliau shollallahu ‘alaihi wa sallama berkata:
“Hai bapak Hasan! Akankah kamu yang bercerita kepadaku atau aku yang bercerita kepadamu?”
“Anda yang bercerita kepadaku. Wahai Rasulullah!” jawab Ali.
ﻓﻘﺎل ﻳﺎ أﺑﺎ اﳊﺴﻦ ﻫﻞ ﺗﻌﺮف اﻟﺬى ﺑﺎﻋﻚ اﻟﻨﺎﻗﺔ واﻷﻋﺮاﰊ اﻷﻋﺮاﰊ اﻟﺬى اﺷﱰى ﻣﻨﻚ اﻟﻨﺎﻗﺔ ﻓﻘﺎل اﷲ ورﺳﻮﻟﻪ أﻋﻠﻢ ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻃﻮﰉ ﻟﻚ ﺑﺦ ﺑﺦ ﻳﺎ ﻋﻠﻲ أﻋﻄﻴﻚ ﻗﺮﺿﺎ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﺳﺘﺔ دراﻫﻢ ﻓﺄﻋﻄﺎك اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﺛﻠﺜﻤﺎﺋﺔ درﻫﻢ ﺑﺪل ﻛﻞ درﻫﻢ ﲬﺴﲔ درﳘﺎ ﻓﺎﻷول ﺟﱪاﺋﻴﻞ واﻵﺧﺮ إﺳﺮاﻓﻴﻞ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ اﻟﺴﻼم وﰱ رواﻳﺔ واﻷول ﻛﺎن ﺟﱪاﺋﻴﻞ واﻵﺧﺮﻣﻴﻜﺎﺋﻴﻞ )
Rasulullah bertanya, “Hai bapak Hasan! Apakah kamu mengenal orang Baduwi yang menjual unta kepadamu dan orang Baduwi yang membeli unta darimu?”
“Allah dan Rasul-Nya adalah lebih tahu,” jawab Ali.
Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallama menjelaskan, “Beruntung sekali kamu! Hai Ali! Kamu menghutangi Allah enam dirham. Kemudian Allah memberimu 300 dirham sebagai ganti dari masing- masing enam dirham adalah 50 dirham. Baduwi yang pertama adalah Jibril ‘alaihi as-salam dan Baduwi yang kedua adalah Isrofil ‘alaihi as-salam.”
Dalam riwayat lain disebutkan “Baduwi yang kedua adalah Mikail ‘alaihi as-salam.”//(Ridwan)
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)