Kematian

#ngajiposonan 20 : “Tangisan Sayyidana Usman Karena Kuburan”

ﺣﻜﻲ ﻋﻦ أﰉ ﺑﻜﺮ اﻹﲰﺎﻋﻴﻠﻲ ﺑﺈﺳﻨﺎدﻩ ﻋﻦ ﻋﺜﻤﺎن ﺑﻦ ﻋﻔﺎن رﺿﻲ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ: إﻧﻪ ﻛﺎن إذا وﺻﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﻨﺎر ﱂ ﻳﻜﻦ ﻳﺒﻜﻰ، وإذا وﺻﻔﺖ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﱂ ﻳﻜﻦ ﻳﺒﻜﻰ، وإذا وﺻﻒ اﻟﻘﱪ ﻛﺎن ﻳﺒﻜﻰ، ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ: ﻣﺎ ﻫﺬا ﻳﺎ أﻣﲑ اﳌﺆﻣﻨﲔ؟ ﻓﻘﺎل: إﱏ إذا ﻛﻨﺖ ﰱ اﻟﻨﺎر ﻛﻨﺖ ﻣﻊ اﻟﻨﺎس، وإذا ﻛﻨﺖ ﰱ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻛﻨﺖ ﻣﻊ اﻟﻨﺎس، وإذا ﻛﻨﺖ ﰱ اﻟﻘﱪ ﻛﻨﺖ واﺣﺪا ﱂ ﻳﻜﻦ ﻣﻌﻰ أﺣﺪ ﰱ اﻟﻘﱪ ﻣﻦ اﻟﻨﺎس، وإن ﻣﻔﺘﺎح اﻟﻘﱪ ﻣﻊ إﺳﺮاﻓﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم وﻫﻮ ﻳﻔﺘﺤﻪ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ.

Diriwayatkan dari Abu Bakar al-Ismaili dengan sanadnya dari Usman bin Affan radhiyallahu ‘anhu bahwa ketika disebutkan perihal tentang neraka kepada Sayyidina Usman maka ia tidak menangis. Ketika disebutkan perihal tentang Kiamat kepadanya maka ia tidak menangis. Akan tetapi ketika disebutkan perihal tentang kuburan kepadanya maka ia menangis. Kemudian ia ditanya, “Mengapa anda demikian itu? Wahai Amirul Mukminin!” Ia menjawab, “Sesungguhnya ketika aku berada di neraka maka aku akan bersama orang lain. Ketika aku berada di Hari Kiamat maka aku juga akan bersama mereka. Tetapi ketika aku berada di kuburan maka aku akan sendirian. Tidak ada seorangpun yang akan bersamaku di sana. Sesungguhnya kunci kuburan berada di tangan Malaikat Isrofil. Ia akan membuka kuburan nantinya di Hari Kiamat.”

وﻛﺎن ﻳﻘﻮل: ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺳﺠﻨﻪ ﻛﺎن اﻟﻘﱪ ﺟﻨﺘﻪ، وﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺟﻨﺘﻪ ﻛﺎن اﻟﻘﱪ ﳏﺒﺴﻪ، وﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ اﳊﻴﺎة اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻗﻴﺪﻩ ﻓﺈن اﳌﻮت إﻃﻼﻗﻪ، وﻣﻦ ﺗﺮك ﻧﺼﻴﺒﻪ ﰱ اﻟﺪﻧﻴﺎ اﺳﺘﻮﻓﺎﻩ ﰱ اﻟﻌﻘﱮ.

Sayyidina Usman melanjutkan, “Barang siapa dunianya adalah penjara baginya, maka kuburan adalah surganya. Barang siapa dunia adalah surga baginya, maka kuburan adalah penjaranya. Barang siapa kehidupan di dunia adalah belenggu baginya maka kematian akan melepaskan belenggunya. Barang siapa meninggalkan kemewahan dunia maka ia akan mendapati kemewahan itu di akhirat.”

وﻛﺎن ﻳﻘﻮل: ﺧﲑ اﻟﻨﺎس ﻣﻦ ﺗﺮك اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻗﺒﻞ أن ﺗﱰﻛﻪ، وأرﺿﻰ رﺑﻪ ﻗﺒﻞ أن ﻳﻠﻘﺎﻩ، وﻋﻤﺮ ﻗﱪﻩ ﻗﺒﻞ أن ﻳﺪﺧﻠﻪ.

Sayyidina Usman berkata lagi, “Sebaik-baik manusia adalah orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya dan yang membuat Tuhannya meridhoinya sebelum ia bertemu dengan-Nya dan yang meramaikan kuburannya sebelum ia memasukinya.

Referensi عصفورية ص ٢٨ دار الكتب الإسلامية

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: