PCINU Sudan Gelar Bedah Buku “Kaidah Fikih Politik”

PCINUSUDAN.COM – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan melalui Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Sudan mengadakan acara “Bedah Buku” di Wisma PCINU Sudan pada Senin (24/02).

Lakpesdam NU Sudan mengadakan agenda bedah buku semacam ini dua kali dalam satu periode. Adapun bedah buku pertama adalah pembahasan buku yang berjudul “Hasil-Hasil Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama” dan bedah buku yang kedua mengangkat buku yang berjudul “Kaidah Fikih Politik” karya Syaikhul Islam Ali, yang disampaikan oleh dua pemateri, Eri Prasetiyanto dan Nabilul Maram.

“Buku ini ditulis oleh Syaikhul Islam Ali, seorang tokoh NU dan politisi partai PKB. Kover buku ini lumayan menarik. Tapi, testimoninya Kiai Said dan Bapak Muhaimin Iskandar seakan kurang memuaskan, karena terdapat di depan dan di belakang. Artinya terdapat pengulangan di sana,” kata Nabilul Maram ketika menjelaskan beberapa hal mengenai identitas buku “Kaidah Fikih Politik”.

“Buku ini lebih mudah kita pahami, jika kita mengetahui sejarah, karena buku ini menjelaskan kaidah, diberi pengantar sedikit, kemudian dijelaskan dengan contoh sejarah,” lanjutnya.

Eri Prasetiyanto dalam acara tersebut menyampaikan kesan baik adanya buku “Kaidah Fikih Politik”, karena buku tersebut sangat cocok dengan warga NU.

Baca juga: Metodologi Pembelajaran sebagai Kunci Belajar Sukses

“Saya senang sekali atas terbitnya buku ini, karena buku ini sangat cocok dengan kita, kita kan warga NU. Jadi cocok sekali buku ini kita baca, kita renungi, dan kita pahami,” ujarnya.

“Di sini dijelaskan bagaimana dalil fikih politik ulama NU, misalnya NU pernah masuk Nasakom, bagaimana NU pernah bekerja sama dengan Jepang. Nah, jadi di buku ini dijelaskan alasan beserta dalilnya. Ada sekitar 38 kaidah fikih yang dibahas, nanti bisa dibaca sendiri,” lanjutnya.

“Jadi intinya, banyak kaidah-kaidah yang cocok sekali untuk kita baca, agar kita tau sejarah-sejarah mengapa NU mengambil langkah-langkah politik seperti itu. Walaupun begitu, terdapat beberapa kritikan mengenai buku ini,” kata Eri ketika menyampaikan isi-isi buku “Kaidah Fikih Politik”.//(Lukman)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: