Metodologi Pembelajaran sebagai Kunci Belajar Sukses

Metodologi dalam belajar sangat diperlukan, karena tanpanya, pembelajaran tidak akan teratur dengan baik. Metode tersebut telah disusun oleh seorang ulama bermadzhab Hanafi yang masyhur dengan sebutan Imam Burhanuddin az-Zarnuji dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim Thariq at-Ta’allum. Imam az-Zarnuji mengurai metode tersebut dari sisi perhatiannya pada metode pembelajaran yang akan mengarahkan pelajar memperoleh tujuan, manfaat, dan buah dari apa yang dipelajarinya ketika beliau melangsungkan pembelajaran.

Beliau juga memandang dua hal penting dalam pembelajaran, yaitu metode dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam belajar. Dua hal ini, menurutnya sangat penting, karena menurut observasi yang beliau lakukan pada zamannya terdapat dua permasalahan substansial yang terjadi pada penuntut ilmu. Adapun permasalahan tersebut; pertama, penuntut ilmu yang memang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, namun mereka tidak sampai pada tujuan dan cita-cita yang diharapkannya. Kedua, penuntut ilmu yang sampai pada tujuannya, namun manfaat dan hasil ilmu pengetahuan tidak diperoleh.

Baca juga: H-9: Antusias Warga Nahdliyin Memuncak! PCINU Sudan Gelar Sosialisasi Konfercab XIX

Dari dua permasalahan tersebut, menurut Imam az-Zarnuji, penuntut ilmu harus memenuhi hal-hal yang harus dilakukan, sehingga ia bisa memperoleh apa yang ia cita-citakan dan mendapatkan hasil atau manfaat dari apa yang telah ia pelajari. Kedua hal tersebut, memicu Imam az-Zarnuji untuk melakukan observasi dan penelitian dalam membuat metode yang tepat untuk diaplikasikan oleh para penuntut ilmu ketika belajar, maka ia menyusun kitab mengenai metode pembelajaran yang diberi nama Ta’lim al-Muta’allim Thariq at-Ta’allum (pengajaran pelajar metode belajar). Adapun Metode yang beliau sampaikan dalam kitabnya merupakan hasil studi pustaka dan kajian dari guru-gurunya yang memiliki dua karakteristik, yaitu memiliki ilmu pengetahuan dan hikmah.

Pedoman yang digunakan oleh Imam az-Zarnuji dalam menyusun kitabnya tersebut, mengutip referensi dari kitab-kitab yang beliau baca dan studi lapangan melalui perantara eksperimen guru-gurunya. Hal tersebut tidak menafikan, bahwa Imam az-Zarnuji tidak terjun secara langsung untuk melakukan penelitian dalam menyusun kitabnya secara sistematis mengenai metode pembelajaran yang terfokus pada metode dan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi seorang penuntut ilmu.

Pada bab Hakikat Ilmu, Fikih, dan Keutamaannya, Imam az-Zarnuji membahas tentang ilmu yang seharusnya dipelajari terlebih dahulu yang kemudian beliau menyebutnya “ilmu al-hal“, karena ilmu ini merupakan ilmu yang dibutuhkan saat akan melakukan sesuatu. Artinya beliau melihat para penuntut ilmu pada zamannya lebih mementingkan ilmu yang seharusnya dipelajari pada saat itu, namun tidak dipelajari. Beliau mencantumkan banyak sampel dalam kitabnya, seperti ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT bagi orang yang ingin beribadah, ilmu marketing bagi orang yang ingin terjun dalam wirausaha.

Jadi, setidaknya adanya sebuah keinginan dalam melakukan perkara apapun terlebih dahulu mempelajari bagaimana metode penerapan ilmu beribadah ataupun ilmu marketing, sehingga tidak terjadi kesia-siaan dalam beribadah dan tidak pula terjadi kerugian ketika melangsungkan usaha. Demikian itu, sudah jelas terlihat pada mukadimahnya _bara’atu al-istihlal_ dengan memuji Allah SWT dari sisi karunia yang diberikan kepada hambanya berupa ilmu pengetahuan terlebih dahulu baru perbuatan.

Perumpamaan yang diungkapkan oleh Imam az-Zarnuji tersebut, sekalipun sederhana namun mengindikasikan makna yang begitu mendalam mengenai betapa pentingnya metodologi pembelajaran ini bagi pelajar dengan ungkapan beliau “Siapa saja yang salah jalan maka ia akan tersesat dan tidak akan bisa sampai pada tujuannya”. Seolah-olah beliau memberikan isyarat bahwa siapa saja yang tidak memiliki metodologi ketika belajar, maka ia tidak akan memperoleh hasil yang memuaskan dari belajarnya.

Setelah membahas tentang pentingnya metodologi pembelajaran, artikel ini akan bersambung membahas tetang bagaimana metode belajar yang baik dan benar.

Penulis: Solah Ibnu Mawardi

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: