Konferensi Cabang XXI PCINU Sudan Resmi Dibuka, Syaikh Awadl Jelaskan Urgensi Peran Khidmah NU

PCINUSUDAN.COM – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan telah sukses menyelenggarakan acara Konferensi Cabang (Konfercab) XXI PCINU Sudan pada Kamis (20/10) pukul 08.30 CAT, yang bertempat di auditorium Mamoun Beheiry Center Khartoum, Sudan. Acara ini juga disiarkan secara langsung di kanal YouTube PCINU Sudan.

Hadir dalam acara tersebut, Dewan Mustasyar PCINU Sudan; Syaikh Syaikh Awadl al Karim, Syaikh Ahmad Shiddiq, dan Kiai Ribut Nur Huda. Hadir juga perwakilan KBRI Khartoum, jajaran Syuriah, jajaran Tanfidziyah, dan tamu undangan dari berbagai organisasi yang ada di Sudan.

Baca juga Rapat Perdana Konfercab Muslimat NU Sudan; akan Ada Inovasi

Konfercab XXI dibuka secara simbolis dengan pemotongan pita oleh perwakilan KBRI Khartoum, Bapak Musurifun Lajawa, yang didampingi oleh Kiai Ribut Nur Huda (Mustasyar), K.H. Abdurrahman (Pejabat Rais Syuriah), Ustaz Abdur Rokhim (Ketua Tanfidziyah), Kiai Yusron Kamal (Ketua Steering Committee Konfercab XXI), dan Riyan Abi wahyu (Ketua Organizing Committee Konfercab XXI).

Acara Konfercab edisi ke-21 ini mengambil tema, “Satu Abad NU; Meneguhkan Peran Khidmah dan Aktualisasi Visi Multilateral An-Nahdliyyah”. Tema tersebut sebagaimana yang dijelaskan oleh Pejabat Rais Syuriyah PCINU Sudan, K.H. Abdurrahman B.S., yang menyampaikan bahwa Khidmah dan Multilateral menjadi tujuan utama kepengurusan pada periode mendatang yang memiliki kesinambungan dengan visi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

“Kata kuncinya (di tema Konfercab ini) adalah Khidmah dan multilateral, bahwa tujuan utama periode yang akan datang adalah hikmah dan multilateral. Tujuannya adalah untuk melahirkan kader-kader pemimpin yang bisa menjawab visi misi multilateral global an nahdliyah sesuai dengan visi misi tujuan PBNU yaitu peradaban dunia,” sambut beliau menjelaskan tema.

Ketua Tanfidziah, Ustaz M. Abdur Rokhim B.S., mengatakan bahwa tema kali ini merupakan respons dan dukungan atas loyalitas khidmah kader NU Sudan yang dibarengi dengan visi internasionalisasi NU.

“PCINU Sudan sejak didirikan menjadi Cabang istimewa yang ada di Sudan, mempunyai visi yang berkesinambungan sebagai Duta resmi NU di Sudan. Hal itu terlihat dari substansi makna yang tertuang di setiap tema konferensi cabang istimewa dari masa ke masa yang diwujudkan dalam bentuk upaya pematangan visi gagasan dan gerakan, ditopang dengan ledakan loyalitas khidmah para kader di bawah bendera visi internasional,” tutur Ketua Tanfidziyah tersebut dalam sambutannya.

Acara Konfercab ini menjadi begitu istimewa setelah salah satu tokoh ulama Sudan yang juga merupakan Mustasyar PCINU Sudan, Syaikh Awadl al Karim, memberikan nasihat-nasihatnya, menyemangati kader NU Sudan dalam berkhidmah, dan mewanti-wanti pemikiran radikal dalam agama yang melewati batas.

“Kami berharap para kader NU tetap berada di bawah naungan organisasi yang telah berusia satu abad ini. Maka diperlukan peneguhan peran khidmah, yang dibarengi dengan keilmuan, peran, dan aksi. Jangan sampai kalian (para kader NU) di berbagai belahan negara mengambil pemikiran radikal lalu membawa pemikiran tersebut ke Indonesia, karena hal seperti itu dapat menjadi sebab kehancuran suatu negeri.” sambut tokoh yang menjabat sebagai Ka. Bid. Pendidikan Majma’ Shufi Sudan tersebut.

Baca juga Perayaan Maulid Nabi Muhammad Menurut Syekh Awadl Al-Karim Utsman Al-Aqli

Syaikh Awadl menyebutkan bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang memiliki pondasi yang kuat. Pondasi yang dibangun ulama Indonesia yang memiliki peran aktif di lini keilmuan dunia, seperti Syaikh Abdus Shamad al Palimbani, Syaikh Nawawi al Bantani, Syaikh Yasin al Fadani, Syaikh Mahfudz at Tarmasi, dan lainnya. Mereka adalah tokoh yang telah berjasa besar memberikan keilmuan mereka dan kitab-kitab karangan mereka dipelajari umat Islam di seluruh dunia hingga saat ini.

“Kalian juga harus memperkuat pondasi organisasi ini. Pondasi yang dibangun Masyayikh dan para Muassis seperti Syaikh Hasyim Asy’ari dan lainnya harus kalian jaga dengan sepenuh tenaga, serta jangan sampai melenceng ke kanan dan ke kiri. Kalian harus dapat menyampaikan visi Nahdlatul Ulama yang dibangun di atas pondasi ini,” lanjut beliau.

Perwakilan dari KBRI Khartoum, Bapak Musurifun Lajawa, mengapresiasi PCINU Sudan atas kemajuan dan prestasi yang memberikan kemanfaatan kepada diaspora Indonesia di Sudan secara umum.

“PCINU Sudan selama ini telah menjadi salah satu mitra yang sangat penting, termasuk dalam mengisi agenda-agenda keislaman di KBRI Khartoum, serta lingkungan masyarakat dan diaspora Indonesia di Sudan. karena itu, kami ingin menyampaikan kembali apresiasi yang tinggi kepada PCINU Sudan beserta seluruh jajarannya,” tegas beliau dalam sambutannya.

Beliau juga memberikan harapan agar pengurus setelahnya dapat meneruskan prestasi di periode kepengurusan selanjutnya.

“Program-program yang sudah terbentuk dan terencana dengan baik pada periode kepengurusan sebelumnya, utamanya yang berwawasan kebangsaan dan cinta tanah air, kiranya dapat diteruskan dan dikembangkan. Secara lebih spesifik, kami berharap PCINU Sudan akan tetap menjadi duta NU dan bahkan duta Indonesia di dunia Internasional dalam memperkenalkan model keberagamaan yang toleran, moderat, atau Islam rahmatan lil alamin,” lanjut beliau.

Acara Konfercab ini dihiasi dengan penampilan video dokumenter tentang pengabdian kader NU Sudan masa kepengurusan periode 2021-2022, yang berisi perjalanan PCINU Sudan yang penuh rintangan, hambatan, dan kiprah dalam membumikan NU di Sudan pada periode tersebut. Acara tersebut juga menampilkan rebana Jam’iyyah Syifaul Qulub (JSQ) dan pengumuman para pemenang lomba pada rangkaian acara Konfercab XXI. Rangkaian Acara pembukaan Konfercab XXI ini pun ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Syaikh Awadl al Karim.

Sebagai tambahan informasi, tahun ini merupakan momentum sidang Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), Program Kerja, dan Rekomendasi PCINU Sudan yang diadakan dua tahun sekali. Sidang-sidang tersebut dilaksanakan setelah seremonial pembukaan Konfercab dan diakhiri dengan pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah untuk periode selanjutnya.//(Najmuddin)

3 Responses

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: